Kamis, 22 Januari 2015

Sekilas tentang Muhammad Al Farouq

“Alangkah syahdu menjadi kepompong, berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. Tetapi bila tiba waktu untuk jadi kupu-kupu, tak ada pilihan selain terbang menari; melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia.
Dan angin pun memeluknya, dalam sejuk dan wangi surga.
Alangkah damai menjadi bebijian; bersembunyi di kegelapan, menanti siraman hujan, menggali hunjaman dalam-dalam. Tapi bila tiba saat untuk tumbuh dan mekar, tak ada pilihan kecuali menyeruakmenampilkan diri; bercecabang menggapai langit, membagikan buah manis di tiap musim pada segenap penghuni bumi.
Dan matahari pun mendekapnya, dalam hangat serta cahaya.
Aku cemburu. Maka kutulis buku ini untuk jiwaku dengan segenap harap dan rindu; berkilailah dalam dekapan ukhuwah”
Kalimat Indah nan elok diatas adalah karangan seorang penulis cerdas yang bernama Salim A. Fillah, beliau dijuluki oleh sahabat-sahabatnya dengan julukan “si mata pena”.  saya sangat mengidolakan beliau, bukan karena saya adalah seorang simpatisan partai yang beliau ikuti. Akan tetapi saya mengidolakan beliau karena tulisan beliau penuh dengan petuah bijak, seakan-akan setiap kalimat, setiap kata, setiap huruf yang beliau tuliskan dapat menyirami hati yang gersang, menyejukkan setiap ruh yang rindu akan nutrisi hakiki. *sok puitis
Hati saya sempat gemetar ketika pertama kali membaca puisi tersebut. Saya mengangguk takzim ketika memikirkan apa sebenarnya arti dari puisi tersebut. Dan sayapun menyimpulkan, bahwa sejatinya yang dinamakan kehidupan bukan saat dimana kita merasa nyaman dengan kondisi apa yang telah kita raih, bukan pula sebuah saat dimana kita terus menerus meng-iyakan apa yang dikatakan oleh keinginan kita. Kehidupan sejati menurut apa yang saya tangkap dari puisi tersebut adalah, saat dimana kita berani membuat tekad kepada diri kita sendiri untuk terus melakukan sebuah kebaikan untuk orang lain. Tentu kita harus melompat jauh dari kotak nyaman kita untuk belajar dan terus belajar menebar kebaikan. Alangkah Indahnya ketika semua insan saling bermesra dalam kebaikan. Tidak ada lagi yang akan mengatakan “saya orang hebat!”. Yang ada hanya orang orang yang saling menebar kasih  dan kebaikan di jalan tauhid yang penuh berkah.
**Sekian ya basa-basinya, sekarang kita kenalan lebih dalam yuk
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..
                Alfian… Alfian... Alfian… itu bukan nama saya, itu adalah nama teman kelas saya saat duduk di bangku kelas X. Dalam sebuah kesempatan untuk berbicara di dalam kelas, dia berkata “Jika kalian adalah tipe orang yang menyukai bayi dan anak kecil, kalian bisa mulai berkenalan dengan Al Faruq!”. Setiap orang yang cukup lama mengenal saya pasti tahu tentang bayi membayi ini. Bagaimana tidak? Setiap sahabat yang baru mengenal saya akan kaget ketika saya mulai menceritakan perihal seorang Muhammad Al Farouq.  Al Faruq, Seorang bocah laki-laki yang dilahirkan pada tahun 1997 adalah anak pertama dari 8 bersaudara! Hebat bukan? Pada awal masuk SMA saya sangat malu untuk berterus terang jika ditanyai tentang keluarga. “woaahh super! Ibumu hebat sekali!” setiap anak yang baru mengenal saya selalu berkata demikian. Dan itu adalah hal yang paling saya benci ketika ada seseorang yang berani menghina saya, meghina keluarga saya. Dan bahkan ketika guru BK (kelas X) memberikan angket biodata, saya menulis yang pada intinya bahwa “Faruq adalah anak pertama dari 5 bersaudara”
Bahkan pada saat itu saya adalah anak pertama dari 6 bersaudara! Saya menghilangkan 1 angka untuk menutupi rasa malu saya. Tapi coba tebak apa yang terjadi? Mereka tetap berkata “wooaahh hebat sekali!”. Saya menerima perkataan mereka dengan dada yang sesak. Malu, iya.. Saat kelahiran adik saya yang ke tujuh saya sempat berkata pada ibu saya, “buk.. babarane sampun nggeh adik.e pun katah”/”bu.. melahirkannya sudahan ya adiknya sudah banyak” beliau hanya mengiyakan kata-kata saya. *kok jadi curhat gini? -_____-
Singkat cerita saya kaget dengan kehamilan ibu yang ke 8 kalinya. Namun seperti apa yang disampaikan Salim A. Fillah dalam puisinya “berkarya dalam diam”. Begitupun dengan saya, berpikir dalam diam, dan saya menemukan solusi untuk masalah ini. Solusinya adalah “tidak ada”. Bahkan untuk masalah yang saya anggap memalukan ini jawabannya adalah “tidak ada!”. Cukup dijalani dengan ikhlas dan sabar, mengalir seperti air. Saya yakin, dengan adik-adik saya yang banyak ini kami akan menebarkan kebaikan dimanapun kami berada. Saya hafal betul kalimat yang mainstream namun bermakna ini, khairunnas anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang memberi manfaat bagi orang lain. Dengan konsep tersebut, saya menjadi yakin bahwa tidak ada yang salah dengan keluarga saya. Justru saya harus bersyukur telah diberi karunia berupa adik-adik yang telah disiapkan untuk menebarkan kebaikan. Jika ada yang bertanya atau saya diberi kesempatan menceritakan perihal keluarga saya, saya akan berkata dengan tegas dan mantab bahwa “Saya adalah anak pertama dari 8 bersaudara!”.
***catatan: adik ke-2 dan ke-3 saya sekarang di pondok sementara yang ke-4 masih Madrasah. Lalu bagaimana dengan saya? Saya dulu juga mondok tapi alangkah bodohnya, ketika diajak bapak pulang saya mengiyakan beliau.

                *udahan ya curhatnya.. Kenal lebih dekat lagi yuk…
Al Faruq-Al Faruq… Seorang yang idealis, humanis dan pastinya fantastis! Seseorang yang percaya bahwa kebaikan adalah sebuah siklus, ketika kita melakukan kebaikan pada A, kita akan menerima kebaikan pula dari siapa saja. Karena dia yakin, kebaikan adalah sebuah siklus yang tak pernah berhenti jika kita memulai sebuah kebaikan. Al Faruq, anak pertama dari 8 bersaudara dengan motto: Hiduplah seperti titik-titik air pada siklus hujan. Ketika kamu menjadi air tanah kamu akan memberikan persembahan yang segar bagi sumur-sumur kering, ketika kamu mengalir di sungai kamu akan memberikan kehidupan bagi ladang-ladang tandus, dan ketika kamu menjadi gumpalan awan lalu menjelma menjadi air hujan kamu akan memberikan sebuah kebahagiaan bagi jiwa-jiwa yang lara. Dalam bentuk apapun, kapanpun, kamu akan memberikan manfaat bagi orang lain jika kamu mau dan yakin.


jeng jeng jeng… bagus kan? Semoga blog ini akan menjadi motivasi kita bersama.
Rencananya setiap 1 minggu sekali saya akan memposting kisah-kisah baik itu dari saya pribadi maupun orang lain untuk dijadikan sebuah motivasi.. *eh tapi gak cuman motivasi aja ya? Curhat dikit boleh dong hehehe
Admin sangat berterimakasih jika ada yang mau memberi masukan-masukan untuk memperbaiki isi atau konten blog ini. Dukungan dari kalian sangat berharga bagi saya.. share jika menurutmu blog ini bermanfaat ke depannya…:’)

Akhirul kalam.. Wassalamualaikum warohamtullohi wabarokatuh

Related Posts

Sekilas tentang Muhammad Al Farouq
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
22 Januari 2015 pukul 05.20

Edisi curhat ya :)
Hehehe
Tetap semangat untuk menghasilkan karya. ^^

Reply